Kamis, Oktober 15, 2009

SI JUHI, SI EBI, DAN PAK SOMAD

Si Juhi dan Si Ebi baru saja melaksanakan sholat maghrib berjamaah yang diimami oleh Pak Somad di masjid Al Hidayah. Selepas berdoa, Pak Somad meneruskan dengan berdzikir sementara si Juhi dan si Ebi terlibat perbincangan :

Si Juhi : “ Eh Ebi, kamu gimana sih ? kok tadi waktu shalat, aku perhatiin kamu ga Khusyuk!

Si Ebi : ” Lho, ga khusyuk gimana Hi?

… “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman
(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.”
(Al-Mukminun : 1-2)

Si Juhi : ” Iya, aku perhatiin tadi selama kamu shalat sering melihat jam tangan, kan harusnya pandangan kamu lurus ketempat sujud bukannya malah sibuk melihat jam tangan.”

Si Ebi : ” Walah kamu Hi, kamu kan pada saat itu shalat juga kok kamu malah merhatiin aku, bukannya merhatiin tempat sujud dan khusyu?!!!

Tiba – tiba pak Somad menghentikan Dzikirnya dan berbicara :
Pak Somad : “ Juhi, Ebi kemari duduk merapat ……..!

Juhi dan Ebi pun menghentikan pembicaraanya dan mendekati Pak Somad.

Pak Somad : ” Juhi, Ebi dengarkan

Dari Aisyah ra berkata, “saya bertanya kepada Rasulullah saw tentang menoleh dalam salat?” Kemudian Rasul saw menjawab: “Menoleh itu adalah suatu keteledoran seseorang akibat ulah syetan dalam salat seorang hamba” (HR. al-Bukhari)

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (Al-Mukminun : 1-2)

Dari Nabi SAW ,Hudzaifah radiallahu ‘anhu berkata :

“Pertama kali akan hilang dari agamamu adalah
” khusyu’ ” dan hal terakhir yang akan hilang dari agamamu adalah shalat. Betapa banyak orang shalat tetapi tiada kebaikan padanya.”

Hampir saja engkau memasuki masjid sementara tidak mendapatkan di antara mereka orang yang khusyu’ “. (Madarijus Saalikin karya Ibnu Qayyim 1/521).

Ingat dengan kisah ‘Urwah bin Zubair yang diamputasi kaki beliau menggunakan gergaji kayu saat sholat. atau kisah Ali bin Abi Tholib yang di cabut anak panahnya ketika sedang melaksanakan shalat. kenikmatan para salaf ketika shalat mengalahkan sakitnya di amputasi atau dicabutnya anak panah tersebut.

Maksudnya mereka yang takut dan tenang. Pengertian khusyu’ adalah : Ketenangan, tuma’ninah ,pelan-pelan, ketetapan hati, tawadhu’ serta merasa takut dan selalu merasa diawasi Allah Ta’ala (Tafsir Ibnu Katsir, cet. Darus Syi’b VI/414).

Definisi lain dari khusyu’ adalah menghadapnya hati di hadapan Allah Ta’ala dengan sikap tunduk dan rendah diri (merasa hina). (Madarijus Salikin I/520).

Khusyu’ dalam shalat bisa dicapai oleh siapapun yang mampu mengosongkan hatinya hanya untukNya, disibukkan hanya denganNya dan lebih mengutamakan Allah dari selainNya. Saat itulah shalat menjadi ruang peristirahatan sekaligus penyejuk matanya. Sebagaimana disabdakan dalam shalat.” (Tafsir Ibnu Katsir , V/456. Haditsnya tersebut dalam Musnad Imam Ahmad III/128 dan Shahihul Jami’ no : 3123).

Allah telah menyebutkan laki-laki serta perempuan yang khusyu’ sebagai hamba-hamba pilihan, dan Dia juga mengabarkan akan menyediakan ampunan serta pahala besar bagi mereka (Lihat surat Ah-Ahzab ayat 35).

Nah Juhi dan Ebi sudah bagus tertib, Shalat tepat waktu dan berjamaah di tempat di mana adzan dikumandangkan sekarang tinggal ditingkatkan kekhusyukannya.

Juhi juga nih , kan kamu sudah mengerti kalau shalat jangan nengok kanan kiri, eh kamu malah ngeliatin si Ebi yang lagi nengokkin jamnya kan sama aja kamu jadinya ga khusyuk juga berarti malah nyalahin si Ebi lagi bukannya Instropeksi diri.

Juhi tersipu sipu malu, sementara si Ebi agak sumringah karena merasa di bela sama pak Somad.

Pak Somad : Ebi ….!!! kamu lagian ngapain ngeliatin jam waktu shalat emang ga bisa apa nunggu selesai nanti?

Ebi : ” wah kena juga nih ( dalam hati ), eh iya pak, jam saya baru ni, jadi saya ga bosen2 ngeliatin emang dasar syetan tau aja kelemahan saya pak……jawab Ebi sambil senyum2.

Pak Somad : ya udah kita berdo’a sama Allah minta agar Allah agar dilindungi dari godaan syetan dan dilindungi dari hati yang tidak khusyu.

Saudara –saudara sekalian , hal seperti diatas juga sering terjadi dalam kehidupan sehari2 di luar shalat, menyalahkan orang lain sementara kita sedang melakukan hal yang sama. Mampu melihat kesalahan orang lain tetapi melupakan kesalahan diri sendiri. Mungkin termasuk saya begitu. Mari kita berdo’a agar Allah menyelamatkan kita dari perbuatan yang buruk dan membimbing kita agar selalu dalam jalan yang lurus, dimudahkan dalam kebaikan. Diberikan kebaikan di dunia dan akhirat

Tidak ada komentar: