Senin, November 23, 2009

Abu Hurairah R.A

Masa muda

Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Ia diperkirakan lahir 21 tahun sebelum hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan ia dipanggil sebagai Abu Hurairah (ayah/pemilik kucing) karena suka merawat dan memelihara kucing. Ketika mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam dinikahinya.

Menjadi muslim

Thufail bin Amr, seorang pemimpin Bani Daus, kembali ke kampungnya setelah bertemu dengan Nabi Muhammad dan menjadi muslim. Ia menyerukan untuk masuk Islam, dan Abu Hurairah segera menyatakan ketertarikannya meskipun sebagian besar kaumnya saat itu menolak. Ketika Abu Hurairah pergi bersama Thufail bin Amr ke Makkah, Nabi Muhammad mengubah nama Abu Hurairah menjadi Abdurrahman (hamba Maha Pengasih). Ia tinggal bersama kaumnya beberapa tahun setelah menjadi muslim, sebelum bergabung dengan kaum muhajirin di Madinah tahun 629. Abu Hurairah pernah meminta Nabi untuk mendoakan agar ibunya masuk Islam, yang akhirnya terjadi. Ia selalu menyertai Nabi Muhammad sampai dengan wafatnya Nabi tahun 632 di Madinah.

Peran politik

Umar bin Khattab pernah mengangkat Abu Hurairah menjadi gubernur wilayah Bahrain untuk masa tertentu. Saat Umar bermaksud mengangkatnya lagi untuk yang kedua kalinya, ia menolak.
Ketika perselisihan terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada salah satu diantara mereka.

Periwayat hadits

Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad, yaitu sebanyak 5.374 hadits. Diantara yang meriwayatkan hadist darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadits dari kalangan sahabat dan tabi'in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah".
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa' Abi Hurairah.

 Keturunan

Abu Hurairah termasuk salah satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan, yang disebut Ahlush Shuffah, yaitu tempat tinggal mereka di depan Masjid Nabawi. Abu Hurairah mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayyib, yaitu salah seorang tokoh tabi'in terkemuka.

Wafat

Pada tahun 678 atau tahun 59 H, Abu Hurairah jatuh sakit, meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi'.

Kamis, November 19, 2009

Imam MAHDI


Dalam menanggapi berita-berita tentang munculnya Imam Mahdi, manusia terpecah menjadi tiga golongan. Pertama, golongan tafrith (pengingkar) seperti mu'tazilah dan para rasionalis. Kedua, golongan ifrath (berlebihan) yang muta'ashib dan mengaku-aku bahwa Imam Mahdi dari golongan mereka seperti Syi'ah dan sejenisnya. Sedangkan ketiga adalah yang tengah-tengah antara keduanya yaitu ahlus sunnah yang menyatakan sesuai dengan riwayat-riwayat yang shahih tentangnya.

Golongan Tafrith
Golongan yang mengingkari akan munculnya Imam Mahdi sebagian besar mereka karena terpengaruh ucapan Ibnu Khaldun yang mendlaifkan hadits tentangnya. Padahal dia sama sekali bukanlah pakar ilmu hadits. Ia berkata: "Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para imam tentang Imam Mahdi akan keluar pada akhir zaman tidak lepas dari kritikan-kritikan, kecuali sedikit atau lebih sedikit lagi." (Muqaddimah Tarikh, Ibnu Khaldun, jilid I, hal. 574)
Ucapan Ibnu Khaldun ini menunjukkan bahwa dia mengakui bahwa di antara hadits tersebut ada yang selamat dari kritikan, namun sedikit sekali. Kita katakan meskipun hanya ada satu hadits yang selamat dari kritikan tersebut, maka cukup itu sebagai dalil tentang akan muncul Imam mahdi di akhir zaman.
Termasuk pengingkar adanya berita ini adalah Muhammad Rasyid Ridla dan yang sejenisnya. Ia berkata: "Adapun pertentangan antara hadits-hadits tentang Imam Mahdi sangat jelas dan kuat. Dan untuk menjamakkannya sangat sulit, sementara pengingkarnya sangat banyak dan kerancuannya sangat tampak. Oleh karena itu dua Syaikh (Bukhari dan Muslim) tidak memasukkannya dalam kitab-kitab mereka." (Tafsir al-Manaar, juz 9, hal. 499).
Kemudian Rasyid Ridla mencontohkan pertentangan tentang Imam Mahdi antara sunni, Syi'ah dan kelompok-kelompok lainnya, seraya berkata: "Sesungguhnya ta'ashub golongan yang terjadi pada Alawiyah, Abasiyah dan Farisiyah memiliki peranan yang besar dalam pemalsuan hadits-hadits tentang Imam Mahdi. Masing-masing kelompok mengaku kalau Imam Mahdi dari kelompoknya ... dan seterusnya." (Tafsir al-Manaar, juz 9, hal. 499).

Bantahan terhadap Golongan Tafrith
Ucapan-ucapan di atas telah dibantah oleh para ulama ahlus sunnah dari beberapa sisi:
1. Adapun ucapan Rasyid Ridla tentang pertentangan antara hadits-hadits, maka itu terjadi pada hadits-hadits yang dlaif dan palsu. Adapun pada hadits yang shahih tidak ada pertentangannya. Alhamdulillah.
2. Perselisihan sunni dengan syi'ah tidak dapat dianggap sebagai ikhtilaf dan pertentangan, karena kesesatan Syi'ah telah nyata hingga oleh para ulama tidak diperhitungkan lagi.
3. Sedangkan pemalsuan hadits dan ta'ashubnya beberapa golongan, telah diketahui dan dipisahkan oleh pakar-pakar ahlu hadits.
4. Lagi pula apakah dengan adanya hadits-hadits dlaif dan palsu tentang Imam Mahdi ini, membuat kita harus meninggalkan hadits-hadits yang shahih?
5. Pakar-pakar ahlu hadits telah menyatakan bahwa hadits-hadits ini shahih bahkan mutawatir.
6. Adapun jika Bukhari dan Muslim tidak memasukkan dalam Shahih-nya, bukan berarti haditsnya dlaif. Karena Imam Bukhari sendiri telah menshahihkan beberapa hadits di luar kitab Shahih-nya.
Berkata Ibnu Katsir: "Sesungguhnya Bukhari dan Muslim tidak memasukkan seluruh hadits-hadits shahih dalam kitabnya. Bahkan beliau berdua telah menshahihkan hadits-hadits yang bukan di dalam kitab Shahih-nya sebagaimana dinukil oleh Tirmidzi dan lainnya bahwa Bukhari telah menshahihkan hadits-hadits di luar kitabnya, seperti dalam Sunan dan lainnya. (al-Ba'itsul Hatsis, hal. 25) (Diringkas dari Asyrathu as-Sa'ah, hal. 269-270)

Golongan Ifrath
Sebaliknya kaum Syi'ah mengaku-aku Imam Mahdi yang akan muncul pada akhir zaman adalah dari golongannya. Mereka mengatakan bahwa ia sudah lahir, namanya Muhammad bin al-Hasan al-Askari al-Muntadhar dari turunan Al Husain dan masuk ke gua Saamirra ketika berumur lima tahun. Kemudian mereka menunggunya setiap saat dengan memanggil-manggil namanya di depan gua tersebut.

Ucapan para ulama tentang pendapat Syi'ah
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya al-Manarul Munif ketika berbicara tentang Imam Mahdi, berkata: "Beliau adalah seorang dari kalangan ahlul bait Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari turunan Hasan bin Ali radhiyallahu 'anhu, akan keluar di akhir zaman ketika dunia telah dipenuhi oleh kejahatan dan kedhaliman, kemudian ia memenuhinya dengan kebaikan dan keadilan. Mayoritas hadits-hadits menunjukkan yang demikian..." Kemudian beliau berkata: "Adapun Rafidhah Imamiyyah memiliki ucapan lain, yaitu: Al Mahdi adalah Muhammad bin Al Hasan Al-Askari Al Muntadhar dari turunan Husain bin Ali radhiyallahu 'anhu dan turunan Al Hasan. Yang hadir di semua negeri tetapi ghaib dari pandangan mata, masuk ke gua Saamirra ketika masih kecil, lima ratus tahun yang lalu lebih. Setelah itu tidak pernah terlihat lagi oleh mata dan tidak pernah bisa diraba berita atau jejaknya. Setiap hari mereka menunggunya, mereka berdiri dengan membawa kuda tunggangan di pintu gua dan menjerit-jerit memanggil Imam Mahdi keluar menemui mereka: "Keluarlah wahai maulana! Keluarlah wahai maulana! Kemudian mereka pulang dengan kegagalan. Demikianlah tingkah mereka setiap hari."
Setelah itu Ibnul Qayyim berkata: "Sungguh mereka telah menjadikan diri mereka bahan tertawaan manusia, dan menjadi cemoohan orang yang berakal." (al-Manarul Munif, Ibnul Qayyim, hal. 151-152)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam Kitabul Fitan Wal Malahim berkata: "Pasal, tentang Al-Mahdi yang akan muncul di akhir zaman, yang merupakan salah seorang dari khalifah-khalifah yang lurus dan imam-imam yang mendapatkan petunjuk. Dia bukanlah Al-Muntadhar yang diyakini kaum Syi'ah dan diharapkan -oleh mereka- munculnya dari gua Saamirra. Karena semua itu kenyataannya tidak ada, tidak terlihat wujudnya tidak ada pula tanda-tandanya. Mereka menganggap imam Mahdi itu adalah Muhammad bin al-Hasan al-Askari yang masuk ke gua."
Kemudian beliau berkata juga: "Al-Mahdi akan keluar dari arah Masyriq, bukan dari gua Samirra seperti anggapan orang-orang bodoh dari kalangan Rafidhah, yang menganggapnya sudah ada sekarang dan mereka terus menunggu keluarnya di akhir zaman. Sungguh ini adalah sebuah igauan dan kerendahan yang dilemparkan oleh setan. Karena tidak ada dalil, tidak ada bukti, tidak dari kitab Al-Qur'an, tidak dari As-Sunnah, tidak dari akal yang sehat dan tidak pula dari Istihsan." (Al-Fitan Wal Malahim, 1/29).
Al-Imam As-Safarini berkata dalam kitabnya Lawami'ul Anwar setelah menerangkan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah tentang Imam Mahdi sebagai berikut: "Adapun anggapan syi'ah yang mengatakan bahwa namanya Muhammad bin Al-Hasan, yakni Muhammad bin Al-Hasan Al-Askari maka itu hanyalah igauan karena Muhammad bin Al-Hasan telah mati dan warisan bapaknya telah diambil oleh pamannya Ja'far." (Lawami'ul Anwar, juz II hal. 84)

Pendapat Ahlus Sunnah tentang Imam Mahdi
Ahlus Sunnah meyakini akan datangnya Imam al-Mahdi di akhir zaman, namun bukan seperti Al-Mahdi yang digambarkan oleh syi'ah. Ahlus sunnah meyakini apa yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى تَمْلِكَ الْعَرَبُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي، يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي، وَاسْمُ أَبِيْهِ اسْم أَبِي، يَمَْلأُ اْلأَرْضُ عَدْلاً وَقَسْطً كَمَا مَلَئَتْ جِوَارًا وَظُلْمًا. (رواه أبو داود والترمذي، وحسنه الألالباني في مشكاة المصابيح)
"Tidak akan hilang dunia hingga arab dikuasai oleh seorang dari Ahli Baitku, namanya mencocoki namaku dan nama bapaknya mencocoki nama bapakku. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedzaliman dan kejahatan." (HR. Abu Dawud dalam Kitabul Mahdi 4/473, Tirmidzi dalam Kitabul Fitan bab Maa Jaa`a fil Mahdi 4505 dan beliau berkata hadits ini hasan shahih. Berkata Syaikh al-Albani: sanadnya hasan. Lihat Misykatul Mashabih 3/1501 hadits 5425).
Dalam hadits ini sangat jelas disebutkan bahwa Imam Mahdi akan muncul di akhir zaman dan namanya mencocoki nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan nama bapaknya. Berarti Imam Mahdi adalah seorang yang dilahirkan seperti manusia pada umumnya yaitu dari seorang bapak yang bernama Abdullah, sehingga beliau dipanggil dengan nama Muhammad bin Abdillah, bukan Muhammad bin al-Hasan al-Asykari.
Nasehat untuk seluruh kaum muslimin Kita kaum muslimin semestinya berjalan di atas jalan tengah, tidak berlebihan dan tidak pula berkurang-kurangan. Tidak ekstrim, melampaui batas yang telah digariskan dan tidak pula ta'ashub mengikuti hawa nafsu hingga menolak hadits-hadits yang shahih. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (al-Hasyr: 7)
Maka jika apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita berupa perintah, terimalah sebagai perintah yang harus kita amalkan.
Apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam bentuk larangan, maka terimalah sebagai larangan yang harus kita taati dengan meninggalkan apa yang dilarangnya. Demikian pula apa yang dibawanya dari berita-berita, maka harus kita terima sebagai berita yang jujur terpercaya dan harus kita imani. Seperti berita-berita dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Imam Mahdi, Turunnya Isa 'alaihis salam, Dajjal dan lain-lainnya.
Allah mengancam orang-orang yang menyelisihi sunnah Rasul-Nya dengan ancaman-ancaman yang berat, seperti dalam firman-Nya:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali." (an-Nisaa`: 115)
Maka orang-orang yang diancam dalam ayat ini adalah orang yang menolak dan menentang ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah jelas baginya keshahihan hadits tersebut.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
"... maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (an-Nuur: 63)
Bahkan Allah menafikan keimanan dari mereka yang tidak mau tunduk kepada ucapan-ucapan dan keputusan-keputusan Rasulullah.
فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (an-Nisaa`: 65)
Maka yang terancam dengan ayat-ayat di atas adalah orang-orang yang tidak mau tunduk dengan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apakah dengan menolaknya atau dengan menambahinya.
Wallahu a'lam.

(Dikutip dari risalah dakwah Manhaj Salaf, Edisi: 67/Th. II, tanggal 17 Jumadi Awwal 1426 H/24 Juni 2005 M, penulis Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed)

Shirotol Mustaqim

Al-Sirath/Al-Sirath al-Mustaqim (Arab: الصراط) adalah jambatan/titian yang terbentang di atas permukaan neraka jahannam yang sangat licin, memiliki kait, cakar dan duri. Setelah melepasi masa di Padang Mahsyar, kaum Muslim akan dibentangkan sirath bagi mereka di atas neraka jahannam sehingga mereka melintasi di atasnya dengan kecepatan sesuai berdasarkan kadar keimanan mereka. Orang yang pertama kali melintasi titian Sirath itu adalah Nabi Muhammad, kemudian Nabi Muhammad SAW berdiri di tepi sirath seraya berdoa, “Rabbi, selamatkan, selamatkan!”  Jika ada umat-Nya yang pernah menyekutukan Allah dengan kesyirikan besar dan belum bertaubat sebelum kematiannya, akan mengakibatkan kekekalan di dalam neraka.
Adapun orang-orang kafir dengan berbagai jenisnya, musyrikin, penyembah berhala, atheis dan yang lainnya, mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dibukakan ketujuh pintu neraka jahannam bagi mereka. Sesuai dengan Surah Az-Zumar: 71,
Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya.(Templat:Quran-s)
dan Surah Templat:Quran-s,
Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.(Templat:Quran-s)

 Etimologi

Kata sirath secara akar bahasa memiliki erti 'tertelan'. Penamaan jambatan ini disebut sebagai jambatan Sirath adalah berdasarkan kedua hadis sahih berikut iaitu, "Maka dibuatlah As-Sirath di atas jahannam .... "Dan diutus amanah dan kekerabatan, maka keduanya berdiri di kedua tepi As-Sirath ...."

Wujud Shirath

Jambatan yang menghubungkan Padang Mahsyar dengan Syurga, menurut keterangan sahabat Abu Said, "Jambatan ini lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang."
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menciptakan Sirath yang berada diatas neraka, iaitu jambatan yang terletak ditengah-tengah neraka jahannam yang sangat licin dan dapat menggelincirkan. Jembatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang curam. Ia lebih kecil dan lembut dari pada rambut, lebih tajam dari pada pedang, dan lebih gelap dibandingkan malam yang pekat. Setiap gardu mempunyai 7 cabang, setiap cabang bentuknya bagai panah yang ujungnya tajam. Duduklah setiap hamba diatas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang perintah-perintah Allah.

Pertanyaan di setiap pos

Selama perjalanan di shirath, setiap seorang hamba akan ditanyakan tentang apa saja yang telah ia kerjakan selama hidupnya. Pertanyaan disetiap pos adalah sebagai berikut:
Jika seorang hamba meloloskan dari semua pertanyaan-pertanyaan ini, maka tetaplah ia pada pos dan jika tidak, maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka.
Dalam suatu riwayat diceritakan: Sesungguhnya ketika manusia melewati jambatan, maka api neraka berada di bawah telapak kaki mereka, ada yang berada diatas kepala mereka, ada yang berada di sebelah kanan dan kiri mereka, serta ada yang berada di belakang dan di depan mereka. Allah berfirman dalam Surah Maryam:
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu, hal itu bagi Tuhanmu adalah kepastian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim didalam neraka dalam keadaan berlutut." (Templat:Quran-s).
Sedangkan api neraka itu selalu memakan tubuhnya, mulai dari kulit sampai dagingnya, sehingga orang yang lewat diatas jambatan itu bagaikan arang yang hitam, kecuali orang-orang yang selamat dari api neraka. Sebagian mereka ada yang melewati neraka tanpa disertai rasa takut terhadap apapun dari kesulitan dan tidak pula merasakan panasnya, hingga ia berkata pada akhir perjalanannya: "Dimanakah jembatan itu ?" Lalu dikatakan kepadanya: "Telah engkau lalui jembatan itu tanpa kesusasahan berkat rahmat Allah."

Sepuluh kumpulan manusia di Sirath

Manusia yang pertama kali menginjakkan kakinya di Sirath adalah Muhammad, dia akan memimpin kumpulan-kumpulan umatnya. Kumpulannya terbagi menjadi 10 bagian, yaitu:
  • Kumpulan pertama berjaya melintasi seperti kilat yang memancar.
  • Kumpulan kedua melintasi seperti angin yang kencang.
  • Kumpulan ketiga melintasi seperti kuda yang baik.
  • Kumpulan yang keempat seperti burung yang pantas.
  • Kumpulan yang kelima berlari.
  • Kumpulan keenam berjalan.
  • Kumpulan ketujuh berdiri dan duduk karena mereka dahaga dan penat. Dosa-dosa terpikul di atas belakang mereka. Muhammad berhenti di atas Shirath. Setiap kali, Muhammad melihat seorang dari umatnya bergelayut di atas Shirath, kemudian ia akan menarik tangannya dan membangunkan dia kembali.
  • Kumpulan kedelapan menarik muka-muka mereka dengan rantai kerana terlalu banyak kesalahan dan dosa mereka. Bagi yang buruk, mereka akan menyeru: "Wahai Muhammad!" Muhammad kemudian berkata: "Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan mereka"!
  • Kumpulan kesembilan dan kesepuluh tertinggal di atas Shirath, mereka tidak diizinkan untuk menyeberang.
Dikatakan bahwa, di pintu syurga, ada pokok yang mempunyai banyak dahan. Bilangan dahannya tidak terkira hanya Allah saja yang mengetahui. Di atasnya ada anak-anak yang telah mati semasa di dunia ketika umur mereka belum baligh (dewasa). Apabila mereka melihat orang tua mereka, mereka menyambutnya dan mengiringi mereka memasuki surga. Mereka memberikan gelas-gelas dan cerek serta tuala dari sutera.
Hari Kiamat merupakan hari yang digambarkan sebagai musnahnya seluruh alam dan bumi dan kebangkitan semula. Kiamat berasal dari perkataan bahasa Arab iaitu قيام yang bermaksud bangkit atau bangun. Ia merupakan satu kepercayaan dalam agama Ibrahim, termasuk Yahudi, Kristian dan Islam.Tanda-tanda Kiamat menurut agama Islam merupakan suatu petunjuk atau isyarat yang sudah hampirnya Hari Kiamat. Bermula dengan tanda-tanda kecil dan kemudian disusuli dengan tanda-tanda besar.

Tanda-tanda besar

  • Keluar sejenis binatang dari perut bumi yang digelar Dabbatul Ardhi.
  • Lahirnya Dajjal.
  • Keluar asap tebal.
  • Turunnya Nabi Isa a.s.
  • Kemunculan Imam Mahdi.
  • Matahari terbit dari ufuk barat.
  • Keluarnya suku Yakjuj dan Makjuj.
  • Diangkat al-Quran dan perkara-perkara yang baik
  • Runtuhnya Ka'abah
  • Terdengar tiupan sangkakala pertama.
  • Ada azan tak di jawab
  • 3 kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat, dan yang ketiga di Semenanjung Arab.

 Tanda-tanda kecil

Didapati kini bahawa seluruh tanda-tanda kecil telah muncul dan terbukti seperti yang dinyatakan dalam hadis. Kebanyakan hadis-hadis ini dapat ditemukan di dalam Sahih Muslim, Sahih Bukhari dan Riwayat Tarmizi.
  • Penaklukan Baitulmuqaddis
Dari Auf b. Malik r.a., katanya, "Rasulullah s. a. w. telah bersabda:"Aku menghitung enam perkara menjelang hari kiamat." Baginda menyebutkan salah satu di antaranya, iaitu penaklukan Baitulmuqaddis." - Sahih Bukhari
  • Zina bermaharajalela
"Dan tinggallah manusia-manusia yang buruk, yang seenaknya melakukan persetubuhan seperti himar (keldai). Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang." - Sahih Muslim
  • Pemimpin yang terdiri dari orang yang jahil dan fasik
  • Bermaharajalela alat muzik
Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh, rusuhan dan perubahan muka."Ada yang bertanya kepada Rasulullah; "Wahai Rasulullah bila hal ini terjadi?" Baginda menjawab; "Apabila telah bermaharajalela bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi-penyanyi wanita" - Ibnu Majah
  • Menghias masjid dan membanggakannya
Di antara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah manusia bermegah-megahan dalam mendirikan masjid" - Riwayat Nasai.
  • Munculnya kekejian, memutuskan kerabat dan hubungan dengan tetangga tidak baik
Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan hubungan silaturahim dan sikap yang buruk dalam tetangga." - Riwayat Ahmad dan Hakim
  • Ramai orang menuntut ilmu kerana pangkat dan kedudukan
  • Ramai orang soleh meninggal dunia
Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik dan ahli agama dimuka bumi, maka tiada yang tinggal padanya kecuali orang-orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari kemungkaran - Riwayat Ahmad
  • Orang hina mendapat kedudukan terhormat
Di antara tanda-tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka' bin Luka'(orang yang bodoh dan hina). Maka orang yang paling baik ketika itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh dua orang mulia" - Riwayat Thabrani
  • Mengucapkan salam kepada orang yang dikenalnya sahaja
"Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mahu mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja." - Riwayat Ahmad
  • Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.
"Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah akan muncul pakaian-pakaian wanita dan apabila mereka memakainya keadaannya seperti telanjang."
  • Bulan sabit kelihatan besar
Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah menggelembung (membesarnya) bulan sabit." - Riwayat Thabrani
  • Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita
Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah didengar oleh bapa-bapa kamu sebelumnya, kerana itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu" - Sahih Muslim
  • Banyak saksi palsu dan menyimpan kesaksian yang benar
Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar" - Riwayat Ahmad
  • Negara Arab menjadi padang rumput dan sungai
Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai." - Sahih Muslim
  • Banyaknya sifat bohong dan ia menjadi perkata biasa[perlu rujukan]
  • Jarak-jarak antara pasar menjadi dekat (menunjukkan banyaknya kegiatan perdagangan)[perlu rujukan]
Banyaknya sifat bohong, pendeknya waktu, dekatnya jarak-jarak antara pasar-pasar." - Riwayat Bukhari
  • Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda[perlu rujukan]
Pada akhir zaman akan muncul suatu kaum yang mencelupi rambut mereka dengan warna hitam seperti 'bulu merpati' yang mereka itu tidak akan mencium bau syurga." - Sahih Abu Daud & Nasai
  • Kekayaan umum dikuasai segelintir orang tanpa kebenaran dan tanpa rasa takut, termasuk rasuah dan mengambil harta secara tersembunyi.

  • Akan terdapat banya pengkritik, pembawa-cerita, penikam-belakang dan pengejek dalam masyarakat.
  • Orang akan mendirikan hubungan dengan orang tak dikenali dan memutuskan hubungan dengan yang rapat dan disayangi.
  • Orang akan melakukan homoseksual.
  • Akan terdapat ramai anak luar nikah.
- Abdullah Ibn Mas'ood (R.A.)
  • Berkurangnya sifat amanah
  • Terasa berat untuk menjalankan syariah (zakat dijadikan hutang)
  • Lelaki mentaati isterinya tetapi menderhakai ibunya

  • Lelaki berkasar dengan bapanya tetapi beramah dengan rakannya
  • Suara manusia meninggi (menjerit dan berteriak) di masjid-masjid

  • Pemimpin suatu kaum adalah keji dan pemimpin suatu suku adalah fasik

  • Lelaki dihormati bukan kerana budi dan kebaikan tetapi kerana takut akan kejahatannya
Dari Ali dan Abu Hurairah r.a.: "Apabila harta rampasan perang (milik umum) dikuasai segelintir orang sahaja, barang amanah menjadi rampasan, harta zakat menjadi hutang, seorang lelaki mentaati isterinya dan menderhakai ibunya, berbuat baik kepada temannya dan berbuat kasar kepada bapanya, suara-suara tinggi di masjid-masjid, yang menjadi pemimpin suatu kaum (bangsa) adalah orang yang hina (berkelakuan/bersifat keji) di antara mereka dan orang yang menjadi ketua suatu suku (kabilah) adalah orang fasik di antara mereka, seorang lelaki dihormati kerana takut jahatnya, arak biasa diminum, sutera biasa dipakai (oleh lelaki), munculnya penyanyi perempuan dan alat-alat muzik, orang yang di kalangan umat terkemudian akan melaknat (mengutuk) umat terdahulu, maka ketika itu hendaklah mereka menunggu kedatangan angin merah atau pembalikan bumi atau keburukan bentuk-bentuk atau tanda-tanda yang beriringan seperti tali yang putus maka jatuhlah biji secara berterusan". - Riwayat Tarmizi


  • Anggota polis semakin ramai yang menunjukkan semakin banyak kerosakan
-hadis bawah-
  • Mendahulukan lelaki menjadi imam bukan kerana ilmu tetapi kerana suara...
-hadis bawah-
  • Penjualan jawatan atau kepemimpinan (politik wang)
-hadis bawah-
  • Memandang rendah kepada darah
Rasulullah bersabda: "Bersegeralah untuk melakukan amal soleh apabila telah muncul enam perkara: perlantikan pemimpin yang boodoh, ramainya bilangan anggota polis, penjualan kepemimpinan, tiada penghargaan terhadap darah, pemutusan silaturrahim, orang mabuk menjadikan al-Quran sebagai alat nyanyi yang mereka mendahulukan seseorang antara mereka menjadi imam agar dapat menyanyikannya walaupun orang tersebut paling sedikit ilmunya." - Sahih Riwayat Tabrani & Ahmad


  • Seorang isteri bekerja dalam satu syarikat dengan suaminya. (Malah isteri berpangkat lebih besar)
Dari riwayat Ibnu Masud: "Di pintu gerbang (dekatnya) hari kiamat: Salam hanya kepada orang yang khusus (sudah dikenalinya), tersebar dan berkembangnya perdagangan sehingga seorang isteri membantu suaminya berdagang" - Sahih Lighairihi Riwayat Ahmad


  • Munculnya gaya hidup mewah dan manja di kalangan umat Islam
Apabila umatku berjalan dengan sombong dan yang melayan mereka adalah putera-puteri raja, putera-puteri Parsi dan Rom, maka orang yang paling buruk akan berkuasa terhadap orang yang paling baik (pilihannya)." - Riwayat Tarmizi, Sahih Abdullah ibnu Umar r.a.


  • Orang fasik dimuliakan sedangkan orang mulia dan terhormat direndahkan
Sungguh hebat dia, sunggu jarang orang seperti dia dan sungguh pintar dia sedangkan di dalamnya tidak ada iman sedikitpun" - Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Tarmizi, Ibnu Majah


  • Banyak orang berharap untuk mati kerana banyaknya kekacauan ataupun kesengsaraan
"Tidak akan berlaku kiamat sehingga apabila seorang lelaki melalui sebuah kubur maka ia akan berkata: 'Aduhai seandainya aku juga berada ditempatnya.'" - Riwayat Bukhari[2] dan Muslim
  • Banyaknya berlaku huru-hara yang menyebarkan kejahatan
  • Banyaknya berlaku pergaduhan dan pembunuhan
"Kiamat tidak akan berlaku kecuali apabila ilmu telah diangkat, banyaknya berlaku gempa bumi, timbulnya huru-hara dan banyak pergaduhan iaitu pembunuhan - Sahih Bukhari
  • Munculnya mati mendadak atau mati secara tiba-tiba
-hadis bawah-
  • Masjid dijadikan jalan iaitu seseorang muslim melalui masjid tanpa melakukan solat
Masjid dijadikan sebagai jalan-jalan dan timbulnya mati mendadak" - Hasan At-Tayalisy.    

siapakah DAJJAL ?

Dalam ajaran Islam, Dajal (b. Arab: الدّجّال al-dajjāl "pembohong, penyamar") ialah suatu makhluk jahat yang akan muncul sebelum Hari Kiamat. Dalam ajaran Kristian, Dajal dikenali sebagai Antichrist.
"Dajal" adalah kata Arab lazim, digunakan dalam kata "nabi palsu". Tetapi "Al-Dajal", dengan rencana pasti, merujuk kepada "Si Penyamar", satu pembohong spesifik akhir-masa. Ia adalah layak untuk nota yakni istilah Al-Masih Ad-Dajal (Bahasa Arab untuk "Si Masih Palsu") adalah terjemahan berkait dari istilah Suryani "Meshiha Deghala", dimana telah menjadi kosa kata lazim dari Timur Tengah selama lebih 400 tahun sebelum penurunan al-Quran, melalui Peshitta (dimana menggunakan istilah ini sebalik dari Greek "antichristos").

 Sifat-sifat

Dajal tidak disebut dalam al-Quran, tetapi pelbagai hadis Sunah menghuraikan sifat-sifat Dajal, seperti berikut (dimana lazimnya dipercayai oleh Muslim):
  • Dia (Dajal) adalah seorang pemuda yang rambutnya keriting, matanya menyembul keluar, menurut Rasulullah s.a.w. seperti Abdul Uzza bin Qathan. "Hendaknya diantara kamu bertemu dengannya,hendaklah membaca permulaan surat Al-Kahfi"(Sabda Rasulullah s.a.w). Sesungguhnya ia keluar dari jalan antara Syam dan Irak kemudian merusak kanan kirinya.
  • Dia akan fizikalnya berbentuk cacat, dan akan buta pada mata kirinya. Mata kanannya akan berkini tetapi ia akan jadi gelap (hitam). Dalam sebilangan hadith dia dirujuk sebagai satu-mata. Dia akan menunggang keldai putih dimana setiap langkah akan dibentang sebatu, akan makan api dan menghembus asap, terbang atas tanah dan menyeberang laut.
  • Dia akan menipu para imam, mengajar mereka bahawa Syurga ialah Neraka dan sebaliknya.
  • Huruf Arab kaf-fa-ra (kafara, bermaksud "kafir") akan muncul pada dahinya dan akan dibaca oleh Muslim sebenar samada mereka boleh baca ataupun tidak.
  • Dia boleh melihat dan mendengar pelbagai benda di banyak tempat pada masa yang sama.
  • Dia mempunyai kuasa untuk mengelirukan manusia.
  • Dia akan cuba meletakkan manusia pada takhta Tuhan.
  • Suatu hari pada musim kemarau, dia bakal menanya; adakah kau mahu api atau air? Jika anda memilih air itu bermakna yang anda minta adalah api, manakala jika anda minta api yang diberikan ialah air.
  • Dia akan mendakwa diri sebagai Tuhan dan akan menipu manusia dalam berfikir yakni dia telah bangun dari kematian. Salah satu orang khusus akan dia bunuh dan kemudian dia akan kini menghidupkan dia, sesudah itu Allah akan menghidupkan dia. Dia takkan mempunyai kuasa ini lagi. Pada sumber lain (menurut kepada siri Akhirat oleh Anwar al-Awlaki), seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah terus ke Dajal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya mendakwa Dajal adalah Dajal. Dajal kemudian akan menyoalnya: "Adakah anda akan percayakan saya (yakni sayalah tuhan) jika saya bunuh anda dan kemudian menghidupkan anda?". Dajal akan melakukan sedemikian dan selepas penghidupannya lelaki beriman akan berkata bahawa dia semakin tidak percayakan kepada ketuhanan Dajal.
  • Sesiapa yang menolak dan enggan percaya dengannya akan menderita kemarau dan kebuluran manakala sesiapa yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang.
  • Sesetengah tradisi Islam mengaitkan yakni dia akan muncul pada Isfahan, dan dia akan membawa Yahudi Isfahan dan ramai bekas Muslim dan bekas Kristian menyokongnya.
  • Dia tidak berupaya memasuki Makkah atau Madinah.
  • Imam Mahdi akan menentangnya dengan nama Islam.
  • Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa a.s. dekat pagar Ludd, di mana Israel terdapat kini.

Perlindungan dari Dajal

Nabi Muhammad s.a.w. mengingatkan para pengikutnya untuk membaca sepuluh ayat dari Surah Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajal. Baginda juga mengingatkan para pengikutnya untuk berdoa, "Ya Allah! Aku berlindung dengan-Mu dari musibah Dajal." Baginda juga menyatakan terdapat tiada musibah yang lebih hebat daripada Dajal sejak penciptaan Nabi Adam a.s. hingga Hari Kebangkitan.

Selasa, November 17, 2009

Promosi Dajjal Dibalik Film 2012

Benarlah Ahmad Thomson ketika di dalam bukunya yang berjudul Dajjal – The AntiChrist mengatakan bahwa dunia yang sedang kita jalani dewasa ini –terutama sejak hampir satu abad yang lalu- telah menjadi sebuah Sistem Dajjal. Peradaban dunia semenjak raibnya sistem Islam yang bernama Khilafah Islamiyyah telah perlahan namun pasti mengarah dan membentuk diri menjadi sebuah peradaban yang sarat dengan Dajjalic Values. Kian hari kian nyata bahwa nilai-nilai Ilahi yang suci dan mulia secara sistematis mengalami marginalisasi alias penghapusan.

Sedemikian hegemoniknya sistem Dajjal sehingga menurut Ahmad Thomson bilamana dalam waktu dekat si oknum Dajjal muncul ke tengah umat manusia, maka ia akan segera dinobatkan menjadi pemimpin sistem tersebut. Sebab sistem yang dibangun dengan sebutan Novus Ordo Seclorum (the New World Order) ini sangat compatible dengan karakteristik oknum Dajjal. Berbagai lini kehidupan telah dirancang dan dibentuk agar cocok dengan the arrival of the AntiChrist (kedatangan Dajjal). Segenap lini kehidupan manusia yang mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, pertahanan-keamanan, pendidikan dan hukum dijauhkan dari dienullah alias nilai-nilai Islam. Bahkan aspek entertainment-pun diarahkan untuk menyambut kedatangan Dajjal.

Oleh karenanya saudaraku, waspadailah berbagai filem yang dewasa ini menjadi primadona bentuk hiburan di abad modern. Salah satunya ialah filem box office yang dewasa ini sedang menyedot perhatian sebagian besar penduduk planet bumi, yaitu filem berjudul 2012. Apa sesungguhnya masalah filem ini?

Pertama, filem ini ingin mengkondisikan umat manusia untuk meyakini bahwa the end of time atau apocolypse atau –katakanlah- hari Kiamat bakal terjadi pada tanggal tertentu yang sudah bisa diprediksi, yaitu tanggal 21 desember tahun 2012. Ini merupakan suatu ramalan yang sangat berbahaya dari sudut pandang aqidah Islam. Mengapa? Karena Islam mengajarkan setiap kita untuk menyadari bahwa hanya Allah saja yang tahu kapan persisnya hari Kiamat bakal terjadi. Bahkan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam juga tidak tahu kapan persisnya hari Kiamat.

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي
 لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
 لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا
 قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

”Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS Al-A’raaf ayat 187)

Satu-satunya isyarat soal jadwal hari Kiamat dari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam hanyalah bahwa ia bakal terjadi pada hari Jumat. Namun jumat tanggal, bulan dan tahun berapa?  Wallahu a’lam. Hanya Allah Yang Maha Tahu. Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:
وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ
“Dan tidak akan terjadi hari Kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (HR Muslim)

Maka barangsiapa yang sesudah maupun sebelum menonton filem ini meyakini bahwa hari Kiamat  pasti bakal terjadi pada tanggal 21 desember tahun 2012, berarti ia telah mempertaruhkan eksistensi aqidahnya. Sebab seorang muslim senantiasa meyakini bahwa hanya Allah Yang Maha Tahu perkara nyata maupun ghaib. Jika ada fihak selain Allah yang layak memberi tahu kita soal perkara ghaib seperti jadwal Kiamat, maka itu sepatutnya adalah Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam utusan Allah yang seringkali memang diberitahu Allah rahasia-rahasia perkara ghaib. Namun dalam hal ini kita tidak mendapati satu haditspun yang menjelaskan tanggal, bulan dan tahun kejadian hari Kiamat. Sikap mempercayai adanya fihak selain Allah yang mengetahui perkara ghaib bisa mengantarkan seseorang terjatuh kepada dosa syirik...! Sebab ia rela mengalihkan kepercayaannya dalam perkara ghaib kepada fihak selain Allah.

Kedua, filem 2012 ini ternyata berakhir dengan masih adanya segelintir manusia yang dapat survive atau bertahan hidup sesudah dahsyatnya peristiwa hari Kiamat. Padahal dalam keimanan Islam, kita diajarkan bahwa pada saat Malaikat Israfil meniup sangkakala pertama kali sebagai tanda Kiamat berlangsung, maka segenap makhluk bernyawa akan dimatikan Allah. Bukti bahwa semua dimatikan ialah bahwa kemudian Malaikat Israfil akan meniup sangkakala kedua kalinya sebagai pertanda berlangsungnya hari Berbangkit, yaitu hari dimana kembalilah roh-roh ke jasadnya masing-masing untuk hidup kembali.

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ
 إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

”Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS Az-Zumar ayat 68)
Artinya, kita dapat menyimpulkan bahwa ide di balik filem ini sungguh mengerikan, karena ia ingin mengajak penonton mengingkari adanya Kiamat dalam pengertian aqidah Islam. Islam mengajarkan bahwa hari Kiamat merupakan the day of total destruction of the whole universe by Allah the Al-Mighty Creator (hari penghancuran total alam semesta atas kehendak Pencipta Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu wa ta’ala). Hari Kiamat merupakan berakhirnya kehidupan fana dunia untuk selanjutnya akan hadir kehidupan abadi akhirat yang sangat berbeda dengan dunia fana ini.

Sedangkan Kiamat menurut produser filem peradaban Sistem Dajjal hanyalah sebuah proses evolusi perjalanan kehidupan manusia di dunia. Sehingga setelah berlangsungnya apocolypse masih ada segelintir manusia yang sanggup terus hidup melewati dahsyatnya hari kehancuran tersebut. Lalu tentunya akan ada sejenis kehidupan dan peradaban baru yang muncul di muka bumi. Selanjutnya, siapakah yang bakal memimpin dan berkuasa di dunia sesudah 2012?

Ketiga, jika kita buka situs www.whowillsurvive2012.com yang merupakan 2012 - Official Movie Site, maka bila Anda klik kotak berjudul ”The Experience”, maka Anda akan temukan salah satu kotak pilihan lagi dengan judul Vote For The Leader of the Post 2012 World (Pilihlah Pemimpin Dunia Paska 2012). Apakah gerangan maksudnya?

Saudaraku, sungguh saya khawatir bahwa gagasan mendasar di balik filem ini ialah keinginan produsernya untuk secara implisit mempromosikan kehadiran Sang Penyelamat Dunia Palsu yaitu Dajjal. Lalu Dajjal akan digambarkan sebagai Pemimpin dan Pelindung para survivors (orang-orang yang berhasil selamat melewati bencana 2012). Sungguh, mereka benar-benar berharap bahwa umat manusia akan memandang Dajjal sebagai figur pemilik surga dan neraka, alias dialah Tuhan. Barangsiapa mematuhinya dan merasa butuh kepadanya bakal diberikan surga kepadanya. Dan barangsiapa yang mengingkarinya dan merasa tidak butuh kepadanya bakal dimasukkan ke dalam neraka Dajjal. Sehingga Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنَّ مَعَهُ جَنَّةً وَنَارًا فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
“Dan sesungguhnya di antara fitnahnya Dajjal memiliki surga dan neraka. Maka nerakanya adalah surga (Allah) dan surganya adalah neraka (Allah).” (HR Ibnu Majah)

Maka sudah tiba masanya bagi setiap muslim untuk mempersiapkan diri dan keluarganya dari fitnah yang paling dahsyat sepanjang zaman, yaitu fitnah Dajjal. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan beberapa kiat untuk menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal, di antaranya:

Pertama, bacalah doa permohonan perlindungan Allah pada saat duduk sholat tahiyyat terakhir dalam sebelum salam kanan dan kiri:

اللهم إني أعوذبك بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari azab jahannam,  dari azab kubur,  dari fitnah kehidupan dan kematian serta dari jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (HR Muslim)

Kedua, bacalah surat Al-Kahfi di malam Jumat atau hari Jumat sesuai hadits berikut:
من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة فأدرك
 الدجال لم يسلط عليه ، - أو قال : لم يضره
“Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi di hari Jumat, maka Dajjal tidak bisa menguasainya atau memudharatkannya.” (HR Baihaqi)

Ketiga, hafalkan sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi sesuai hadits berikut:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
"Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, ia terlindungi dari fitnah Dajjal." (HR Abu Dawud)

Keempat, menjauh dan tidak berkeinginan mendekati Dajjal pada masa kemunculannya telah tiba sesuai hadits berikut:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ
وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يَبْعَثُ بِهِ
 مِنْ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يَبْعَثُ بِهِ مِنْ الشُّبُهَاتِ هَكَذَا قَال
"Barangsiapa mendengar tentang Dajjal, hendaknya ia berupaya menjauh darinya, sebab -demi Allah- sesungguhnya ada seseorang yang mendekatinya (Dajjal) sedang ia mengira bahwa Dajjal tersebut mukmin kemudian ia mengikutinya karena faktor syubhat (tipu daya) yang ditimbulkannya."  (HR Abu Dawud)

Kelima, menetap di Mekkah atau Madinah pada masa Dajjal telah keluar dan berkeliaran dengan segenap fitnah yang ditimbulkannya. Sebagaimana hadits berikut:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلَّا عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ صَافِّينَ تَحْرُسُهَا
"Tidak ada negeri (di dunia) melainkan akan dipijak (dilanda/diintervensi) oleh Dajjal kecuali Mekah dan Madinah kerana setiap jalan dan lereng bukit dijagai oleh barisan Malaikat." (HR Bukhari-Muslim)

Nabi DAUD AS

Nabi Daud a.s (Ibrani: דָּוִד, Inggeris Davíd Tiberia Dāwíð;Arab: داوود or داود, Dā'ūd; Ge'ez:ዳዊት, Dāwīt) merupakan seorang nabi dan rasul dalam agama Islam. Baginda juga dikenali sebagai David dalam agama Yahudi dan Kristian. Baginda merupakan raja kedua dan yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Nabi Daud menerima kitab Zabur
Daud ialah nabi dan raja Bani Israel. Semenjak masih muda telah menyertai tentera Bani Israil di bawah pimpinan Thalut melawan pasukan bangsa Palestin yang dipimpin Jalut (Goliath). Malahan Nabi Daud yang membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai pahlawan perang. Setelah Raja Thalut meninggal, Nabi Daud menggantikannya sebagai raja. Allah SWT mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya. Kepadanyalah diturunkan kitab Zabur. Beliau memiliki sejumlah mukjizat, seperti suara yang merdu, kecerdasan akal, mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi.
Nabi Daud meninggal dalam usia 100 tahun dan dikebumikan di Baitul Muqaddis. Beliau digantikan puteranya Nabi Sulaiman yang kemudiannya menjadi nabi.
Nabi DAUD adalah anak bungsu dari tiga belas bersaudara. Ayahnya bernama Yisya. Ia adalah generasi ke-13 dari keturunan Nabi Ibrahim. Ia berasal dari keluarga Bani Israil. Mereka bermukim di Betlehem, yang kemudian menjadi kota kelahiran Nabi Isa a.s. Ketika mulai dewasa, Daud dan dua kakaknya ikut berperang melawan pasukan Jalut dari Filistin (Palestina) yang menjajah Bani Israil. Karena berhasil mengalahkan Jalut, Daud dinikahkan oleh Raja Talut dengan Mikyal, putrinya. Mikyal sangat setia kepada Daud. Raja Talut, yang sebelumnya berniat membunuh Daud, akhirnya meninggalkan mahkota kerajaannya. Daud dinobatkan menjadi raja Bani Israil ketika masih berusia di bawah 30 tahun. Ia kemudian menjadikan Baitulmakdis (Yerusalem) ibukota kerajaannya. Ketika berusia 40 tahun, Daud menerima risalah kenabian. Allah Swt. memberinya kitab Zabur (Q.4:163; 17:55) dan beberapa mu'jizat. Nabi Daud a.s. memerintah Bani Israil selama sekitar 40 tahun dan dianugerahi usia 100 tahun 6 bulan.
Nabi DAUD dan TALUT    
 Suatu ketika Talut maju ke medan perang bersama pasukannya. Daud yang baru berusia 9 tahun juga ikut mengangkat senjata bersama kedua kakaknya. Di tengah perjalanan, pasukan Talut menghadapi berbagai ujian. Kebanyakan pasukan Talut tidak sanggup menjalani ujian- ujian itu. Pada awalnya, pasukannya berjumlah 80.000 (riwayat lain: 303.313) orang, kemudian menyusut menjadi 319 (riwayat lain: 313). Meskipun demikian, Talut tetap maju melawan Jalut. Kedua pasukan pun bertemu dan terjadilah perang tanding satu lawan satu. Daud juga mendapat giliran. Ia berani melawan Jalut, pemimpin pasukan lawan. Melihat sosok kecil Daud, Jalut meremehkannya dengan menggertak, " Enyahlah kau, aku tidak suka membunuh anak kecil." Tidak mau kalah, Daud menyahut, " Aku suka membunuhmu." Serangan Daud ternyata merepotkan Jalut. Daud mampu mengalahkan, bahkan membunuh Jalut. Dengan demikian, pasukan Talut memetik kemenangan. Keberhasilan Daud ini menjadi buah bibir di kalangan Bani Israil.
SAMUEL DAN TALUT
 Suatu ketika Allah Swt. mengutus seorang pemimpin agama, Samuel, ke tengah Bani Israil. Berkat kepemimpinannya, Bani Israil bersatu kembali, namun tidak memiliki seorang pemimpin yang mampu menghimpun kekuatan yang tercerai-berai. Samuel menerima petunjuk dari Allah Swt. untuk memilih Talut menjadi raja dan pemimpin perang Bani Israil, padahal ia belum mengenal Talut. Tiba-tiba Talut menemui Samuel, ketika ia sedang mencari ternaknya yang hilang. Mereka berdua pun menemui bangsa Israil. Di hadapan mereka, Samuel menegaskan bahwa Talut adalah raja dan pemimpin Bani Israil. Semula mereka tidak sepenuhnya patuh kepada Talut karena ia seorang petani dan peternak miskin dari desa. Bangsa Israil tidak menyangka kalau Talut menyimpan tabut di rumahnya. Mereka pun segera menghormati Talut sebagai raja pertama Israil dan memintanya menjadi pemimpin untuk melawan pasukan Jalut dan bangsa Filistin.
TABUT
 Sebelum dipimpin Talut, Bani Israil dipimpin oleh para hakim selama 356 tahun, Mereka melupakan ajaran Nabi Musa a.s. dan tidak pernah lagi membuka tabut, yakni peti pemberian Allah Swt. yang berisi kitab Taurat. Bani Israil menjadi lemah karena sering berselisih.
MUKJIZAT NABI DAUD AS
 Nabi Daud a.s. dikaruniai suara yang sangat merdu. Ketika mendengar Daud melagukan ayat kitab Zabur, orang dan jin yang sakit menjadi sembuh, burung-burung terbang mendekat, angin menjadi tenang, gunung serta burung pun bertasbih kepada Allah Swt. Daud dikaruniai beberapa mukjizat oleh Allah Swt. Ia diberi kemampuan untuk melunakkan besi dengan tangannya -tanpa api- lalu menenunnya menjadi baju zirah (Q.34:10-11). Daud juga dikaruniai ilmu pengetahuan dan kepandaian untuk menghakimi suatu perkara secara bijaksana (Q.38:18-20).
PELANGGARAN SABAT
 Banyak ajaran Nabi Musa a.s. yang harus ditaati oleh Bani Israil. Salah satu di antaranya adalah larangan berdagang dan melaksanakan hal duniawi pada hari Sabat (Sabtu). Nabi Daud a.s. mempertahankan larangan itu bagi seluruh Bani Israil. Daud meminta agar bangsa Israil menyucikan hari Sabat. tapi ada saja yang mengabaikannya. Pada suatu hari Sabat, pasar menjadi sepi. Ikan di laut berenang dengan bebas dan terapung- apung di permukaan air dekat desa Ailat, di tepi Laut Merah. Para nelayan Ailat belum pernah melihat ikan sebanyak itu pada hari lain. Karena itu, mereka menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dan menangkap ikan. Melihat itu, Daud berdoa kepada Allah Swt. agar mereka diberi ganjaran dengan siksa dan azab yang setimpal. Doa itu dikabulkan oleh Allah Swt., lalu terjadilah gempa bumi dahsyat yang membinasakan mereka yang membangkang serta mengabaikan hari Sabat (Q.7:163-165).
MIKYAL
 Karena berhasil mengalahkan Jalut, Daud dinikahkan oleh Talut dengan putrinya, Mikyal. Tapi kemudian Talut iri kepada kemasyhuran Daud. Maka dengan tipu daya ia berusaha menyingkirkannya. Ia menyuruh Daud berperang melawan orang Kanaan yang hendak menyerang Bani Israil. Tapi ternyata Daud mampu mengalahkan mereka. Talut kecewa karena siasatnya gagal, sebaliknya Daud semakin disanjung dan dihormati. Talut lalu berniat membunuh Daud. Mendengar niat jahat ayahnya, Mikyal menyampaikannya kepada suaminya. Untuk mengamankan diri, Daud melarikan diri. Kepergian Daud ini memicu rasa benci rakyat kepada Talut. Rakyat dan tentara pun akhirnya berpaling mengikuti Daud.
PERINGATAN NABI DAUD
 Talut dan pengikutnya terus mengejar Daud. Tetapi Daud mengetahuinya, lalu mengutus mata-mata untuk mengintai keberadaan tentara Talut. Utusan itu melaporkan bahwa Talut bersama tentaranya sedang tertidur nyenyak di sebuah lembah. Daud menggunakan kesempatan ini dan berhasil menyusup ke persembunyian Talut, lalu memotong sudut baju Raja (kisah lain menyebutkan "mengambil lembing sang raja"). Sekiranya berniat, ia bisa saja membunuh Talut, tetapi ia hanya meminta agar Talut bertobat. Ternyata, peringatan ini tidak digubriskan oleh Talut yang keras hati dan tetap ingin mempertahankan kekuasaan.
PERTOBATAN TALUT
 Daud tidak jemu- jemunya mengingatkan Talut, bahwa pengawalnya tidak akan mempu menyelamatkannya apabila Allah Swt. hendak mencabut nyawanya. Peringatan ini berhasil menyadarkan Talut. Ia menanggalkan mahkotanya, lalu pergi ke luar kota. Di sana ia mengisi hidupnya dengan pertobatan hingga akhir hayatnya (sekitar 1010 SM).
NABI DAUD: RAJA BANI ISRAIL
 Setelah Talut meninggalkan tahtanya, Daud dinobatkan oleh rakyat menjadi raja Israil (Q.38:26). Menurut para ahli, Daud memerintah selama sekitar 40 tahun (1010 SM - 970 SM). Ia termasuk salah satu dari nabi yang menjadi raja dan berhasil menundukkan suku-suku tetangga Bani Israil di tanah Kanaan. Kerajaan Daud mendapat pengukuhan dari Tuhan (Q.38:18-20).


Kisah Nabi Daud Dengan Ulat Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud A.S sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia terpandang seekor ulat merah pada debu.
Lalu Nabi Daud A.S. berkata pada dirinya, "Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?"
Sebaik sahaja Nabi Daud selesai berkata begitu, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata. Lalu ulat merah itu pun mula berkata-kata kepada Nabi Daud A.S. "Wahai Nabi Allah! Allah S.W.T telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar' setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca 'Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim' setiap malam sebanyak 1000 kali.
Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud A.S. "Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?"
Akhirnya Nabi Daud menyedari akan kesilapannya kerana memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah S.W.T. maka Nabi Daud A.S. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T.
Begitulah sikap para Nabi A.S. apabila mereka menyedari kesilapan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T. Kisah-kisah yang berlaku pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa sahaja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita tumpangi ini.
 Dahsyatnya Suara Nabi Daud AS
Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Nabi Daud AS?
Manusia pertama pembuat baju perang dari besi, pembawa kitab Zabur dan
seorang nabi yang oleh Allah diberi anugrah suara yang indah. Bahkan
suara merdunya membuat 400 orang langsung meninggal dunia ketika
mendengarnya!Ceritanya begini. Pernah suatu ketika Daud AS akan membaca Zabur. Sudah menjadi tradisi, bila Daud AS
akan membaca Zabur kaum Israil, jin, hewan dan gunung ikut pula
mendengarnya. Lalu, dia keluar ke tanah lapang. Kaum Israil sudah
berada di baris kedua (di belakang Daud AS), baris ketiga para jin, sedangkan semua hewan berada di depan Daud AS, tak terkecuali burung-burung. Semua jenis burung sudah bertengger di atas kepala kaum Israil menunggu bacaan Daud AS.
Ketika
Zabur dibaca oleh Nabi Daud AS dengan suaranya yang begitu merdu,
seketika itu juga 400 orang meninggal karena tidak kuat mendengar suara
Daud tersebut.
Doa Nabi Daud AS
Nabi Daud ’alihis-salaam merupakan seorang hamba Allah yang sangat rajin beribadah kepada Allah. Hal ini disebutkan langsung oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Nabi Daud ’alihis-salaam sangat rajin mendekatkan diri kepada Allah. Beliau sangat rajin memohon kepada Allah agar dirinya dicintai Allah. Beliau sangat mengutamakan cinta Allah lebih daripada mengutamakan dirinya sendiri, keluarganya sendiri dan air dingin yang bisa menghilangkan dahaga musafir dalam perjalanan terik di tengah padang pasir.  Inilah penjelasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengenai doa Nabi Daud tersebut:



Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)

Setidaknya terdapat empat hal penting di dalam doa ini. Pertama, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon cinta Allah. Beliau sangat faham bahwa di dunia ini tidak ada cinta yang lebih patut diutamakan dan diharapkan manusia selain daripada cinta yang berasal dari Allah Ar-Rahman Ar-Rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Apalah artinya seseorang hidup di dunia mendapat cinta manusia –bahkan seluruh manusia- bilamana Allah tidak mencintainya. Semua cinta yang datang dari segenap manusia itu menjadi sia-sia sebab tidak mendatangkan cinta Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebaliknya, apalah yang perlu dikhawatirkan seseorang bila Allah mencintainya sementara manusia –bahkan seluruh manusia- membencinya. Semua kebencian manusia tersebut tidak bermakna sedikitpun karena dirinya memperoleh cinta Allah Yang Maha  Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sebab itulah Nabi Daud ’alihis-salaam tidak menyebutkan dalam awal doanya harapan akan cinta manusia. Beliau mendahulukan cinta Allah di atas segala-galanya. Beliau sangat menyadari bahwa bila Allah telah mencntai dirinya, maka mudah saja bagi Allah untuk menanamkan cinta ke dalam hati manusia terhadap Nabi Daud ’alihis-salaam. Tetapi bila Allah sudah mebenci dirinya apalah gunanya cinta manusia terhadap dirinya. Sebab cinta manusia terhadap dirinya tidak bisa menjamin datangnya cinta Allah kepada Nabi Daud ’alihis-salaam.



Dari Nabi shollallahu ’alaih wa sallam beliau bersabda: “Bila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah berseru kepada Jibril: “Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia.” Jibrilpun mencintainya. Kemudian Jibril berseru kepada penghuni langit: ”Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka kalian cintailah dia.” Penghuni langitpun mencintainya. Kemudian ditanamkanlah cinta penghuni bumi kepadanya.” (HR Bukhary 5580)

Kedua, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah cinta orang-orang yang mencintai Allah. Sesudah mengharapkan cinta Allah lalu Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah kasih-sayang dari orang-orang yang mencintai Allah, sebab orang-orang tersebut tentunya adalah orang-orang beriman sejati yang sangat pantas diharapkan cintanya.
Hal ini sangat berkaitan dengan Al-Wala’ dan Al-Bara’ (loyalitas dan berlepas diri).  Yang dimaksud dengan  Al-Wala’  ialah memelihara loyalitas kepada Allah, RasulNya dan orang-orang beriman. Sedangkan yang dimaksud dengan Al-Bara’ ialah berlepas diri dari kaum kuffar dan munafiqin. Karena loyalitas mu’min hendaknya kepada Allah, RasulNya dan orang-orang beriman, maka Nabi Daud ’alihis-salaam berdoa agar dirinya dipertemukan dan dipersatukan dengan kalangan sesama orang-orang beriman yang mencintai Allah. Dan ia sangat meyakini akan hal ini.

Asal Usul Hajar Aswad

Ketika Nabi Ibrahim a. s bersama anaknya membina Kaabah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Kaabah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a. s bersama Nabi Ismail bertungkus kumus untuk menjayakan pembinaannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung. Dalam sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Kaabah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah. Nabi Ibrahim berkata Nabi Ismail berkata, “Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.”
Kemudian Nabi Ismail a. s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a. s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a. s memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a. s. Nabi Ibrahim a. s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a. s bertanya, “Dari mana kamu dapat batu ini?”
Nabi Ismail berkata, “Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril).”
Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a. s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa sahaja yang bertawaf di Kaabah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan sahaja. Ada riwayat menyatakan bahawa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Kaabah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a’alam.
Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenan doa. Bagi yang ada kelapangan, berdoalah di sana, Insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah s. w. t.. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyengutukan Allah s. w. t., sebab tipu daya syaitan kuat di Tanah Suci Mekah. Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab apabila beliau mencium batu itu (Hajar Aswad) : “Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah s. a. w. menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad).”

Kisah Nabi Sulaiman a.s dan Kubah Ajaib

Pada suatu hari Nabi Allah Sulaiman telah menerima wahyu daripada Allah supaya pergi ke tepi pantai untuk menyaksikan suatu benda yang ajaib yang akan ditunjukkan kepada Nabi Sulaiman. Setelah bersiap sedia, Nabi Sulaiman berangkat ke tepi pantai yang di nyatakan di dalam wahyu. Baginda di iringi oleh kaum jin, manusia dan binatang.
Setibanya di pantai, Nabi Sulaiman terus mengintai- ngintai untuk mencari sesuatu seperti yang dikatakan oleh Allah. Setelah lama mencari ,baginda belum lagi menjumpai apa-apa. Kata salah seorang daripada mereka “Mungkin tersalah tempat”. Tetapi baginda menjawab “Tidak, di sinilah tempatnya”. Nabi Sulaiman mengarahkan Jin Ifrit supaya menyelam kedalam laut untuk meninjau apa-apa yang pelik atau ajaib. Jin Ifrit menyelam agak lama juga barulah ia kembali kepada Nabi Sulaiman dan memaklumkan bahawa dia tidak menjumpai apa-apa benda yang ajaib. Tanya Nabi Sulaiman “Apakah kamu menyelam sehingga dasar laut” Jawab Jin Ifrit “Tidak”. Nabi Sulaiman pun mengarahkan Jin Ifrit yang kedua supaya menyelam sehingga ke dasar laut. Setelah puas menyelam dan mencari benda-benda yang di katakan oleh Nabi Sulaiman, Jin Ifrit yang kedua juga tidak menjumpai apa-apa yang ajaib dan ia melaporkan kepada Nabi Sulaiman.
Perdana Menterinya yang bernama Asif bin Barkhiya telah berbisik ke telinga Nabi Sulaiman dan memohon kebenaran untuk menolongnya. Setelah mendapat izin Nabi Sulaiman, dia membaca sesuatu dan terus menyelam ke dalam laut. Tidak lama kemudian Asif menjumpai sebuah kubah yang sangant cantik. Kubah tersebut mempunyai empat penjuru, setiap penjuru mempunyai pintu. Pintu pertama diperbuat daripada mutiara, pintu kedua diperbuat daripada zamrud berwarna merah, pintu ketiga diperbuat daripada jauhar dan pintu keempat diperbuat daripada zabarjad. Pintu-pintu tersebut terbuka luas, tetapi yang peliknya air tidak masuk kedalam kubah tersebut walaupun pintunya terbuka luas.
Dengan kuasa yang diberikah oleh Allah, Asif dapat membawa kubah tersebut naik ke darat dan diletakkan di hadapan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman melihat kubah tersebut dengan penuh takjub di atas kebesaran Allah. Baginda berangkat untuk melihat kubah tersebut, setelah menjenguk ke dalam di dapati ada seorang pemuda berada di dalamnya. Pemuda tersebut masih belum sedar walaupun kubahnya telah diangkat ke darat kerana asyik bermunajah kepada Allah. Nabi Sulaiman memberi salam kepada pemuda tersebut. Pemuda tersebut menyambut salam dengan perasaan terkejutnya apabila melihat orang ramai sedang berada disitu. Nabi Sulaiman memperkenalkan dirinya kepada pemuda itu bahawa beliau adalah Nabi Allah Sulaiman. Pemuda itu bertanya “Dari manakan mereka ini dan bagaimana mereka datang?”. Pemuda itu merasa kehairan dan setelah menjenguk keluar dia mendapati bahawa kubahnya telah berada di darat. Nabi Sulaiman memberitahu pemuda itu bahawa mereka datang kerana diperintahkan oleh Allah untuk melihat keajaiban yang dikurniakan Allah kepadanya.
Setelah mendapat izin dari pemuda itu Nabi Sulaiman meninjau ke dalamnya untuk melihat benda yang ajaib yang dihiasi di dalamnya. Keindahan yang terdapat di dalam kubah itu sungguh menakjubkan. Nabi Sulaiman bertanya kepada pemuda tersebut bagaimana dia boleh berada di dalam kubah ini yang terletak di dasar laut. Pemuda tersebut menceritakan bahawa dia telah berkhidmat kepada kedua ibu bapanya selama 70 tahun. Bapanya seorang yang lumpuh manakala ibunya pula seorang yang buta. Suatu hari ketika ibunya hendak meninggal dunia, ibunya memanggilnya dan memaklumkan bahawa ibunya telah rela diatas khidmat yang diberikan olehnya. Ibunya berdoa kepada Allah supaya anaknya dipanjangkan umur dan sentiasa taat kepada Allah. Setelah ibunya meninggal dunia, tidak lama kemudian bapanya pula meninggal dunia. Sebelum bapanya meninggal dunia, bapanya juga telah memanggilnya dan memaklumkan bahawa dia juga telah rela diatas khidmat yang diberkan olehnya. Bapanya telah berdoa sebelum meninggal dunia supaya anaknya di letakkan di suatu tempat yang tidak dapat diganggu oleh syaitan.
Doa kedua dua orang tuanya telah dimakbulkan oleh Alllah. Pada sutau hari ketika pemuda tersebut bersiar-siar di tepi pantai ia terlihat sebuah kubah yang sedang terapung-apung di tepi pantai. Ketika pemuda tadi menghampiri kubah tersebut . Ada suara menyeru supaya pemuda itu masuk ke dalam kubah tersebut. Sebaik sahaja ia masuk kubah dan meninjau di dalamnya tiba-tiba ia bergerak dengan pantas dan tenggelam ke dasar laut. Tidak lama kemudian muncul satu lembaga seraya memperkenalkan bahawa dia adalah malaikat yang di utuskan Allah. Malaikat itu memaklumkan bahawa kubah itu adalah kurniaan Allah kerana khidmatnya kepada orang tuannya dan beliau boleh tinggal di dalamnya selama mana dia suka, segala makan dan minum akan dihidangkan pada bila-bila masa ia memerlukannya. Malaikat itu memaklumkan bahawa dia diperintahkah Allah untuk membawa kubah tersebut ke dasar laut. Semenjak dari itu pemuda tersebut terus bermunajah kepada Allah sehingga hari ini.
Nabi Sulaiman bertanya kepada pemuda itu “Berapa lamakah kamu berada di dalam kubah ini” Pemuda itu menjawab “Saya tidak menghitungnya tetapi ia mula memasukinya semasa pemerintahan Nabi Allah Ibrahim a.s lagi”. Nabi Sulaiman menghitung “. Ini bermakna kamu telah berada didalam kubah ini selama dua ribu empat ratus tahun”. Nabi Sulaiman berkata “Rupa mu tidak berubah malah sentiada muda walaupun sudah dua ribu empat ratus tahun lamanya”. Nabi Sulaiman bertanya pemuda itu samada dia mahu pulang bersamanya”. Jawab pemuda tadi “Nikmat apa lagi yang harus aku pinta selain daripada nikmat yang dikurniakan oleh Allah kepada ku ini”. Nabi Sulaiman bertanya”Adakah kamu ingin pulang ke tempat asal mu” Jawab pemuda itu “Ya, silalah hantar aku ke tempat asalku”. Nasi Sulaiman pun memerintahkan Perdana Menterinya membawa kubah tersebut ketempat asalnya.
Setelah kubah tersebut diletakkan ketempat asal, Nabi Sulaiman berkata kepada kaumnya “Kamu semua telah melihat keajaiban yang dikurniakan oleh Allah. Lihatlah betapa besar balasan yang Allah berikan kepada orang yang taat kepada orang tuanya dan betapa siksanya orang yang menderhakan kepada kedua ibu bapanya”. Nabi Sulaiman pun berangkat pulang ketempatnya dan bersyukur kepada Allah Taala kerana telah memberi kesempatan kepadanya untuk menyaksikan perkara yang ajaib.